Minggu, 06 Juli 2014

MELIRIK WAJAH TAMAN BUDAYA JAWA TENGAH edisi "Solo Mime Parade #2, Menumbuhkembangkan Lebih Lanjut Seni Pantomim"



Surakarta - Semua kalangan mengenal pantomim, yang merupakan salah satu jenis seni pertunjukan yang menggunakan media gerak gestur atau bahasa tubuh dan ekspresi mimik wajah tanpa kata-kata atau cenderung bisu ini kiranya masih jarang kita temui di Kota Solo. Walaupun terkadang pantomim sering tak lepas dari hal-hal yang berbau komedi, akan tetapi terdapat suatu pemahaman yang lebih dalam daripada hal yang biasanya diketahui orang banyak mengenai pantomim. Maka dari itu, tanggal 13 Juni 2014 lalu, Bengkel Mime Theatre, yang merupakan kelompok kesenian yang menggeluti seni pertunjukan berbasis pantomim, membuat pertunjukkan seperti yang sudah mereka persembahkan setahun sebelumnya, dengan judul “Solo Mime Parade #2 – Membangun Ruang Bersama”. 
Harapan yang ingin dicapai oleh Bengkel Mime Theatre akan adanya pertunjukan ini adalah akan lahir kerja-kerja dan karya kebudayaan yang lebih baik, baik secara internal maupun eksternal. Hal ini bisa dicapai melalui format acara yang memungkinkan terjadinya pertukaran pengalaman kerja-kerja kesenian di antara sesama pekerja kesenian. Dan melalui penyelenggaraan acara ini pula, Bengkel Mime Theatre berharap para pekerja kebudayaan lokal dan regional maupun nasional bisa membangun simpul-simpul dan jejaring kerja kebudayaan yang lebih kokoh. 
# pertunjukkan menakjubkan para seniman phantomim...









Terdapat beberapa peserta yang mengisi acara “Solo Mime Parade #2” ini. Diantaranya adalah Teater Thoekoel, yang menampilkan pentas yang berjudul “Red White”, Teater Lugu, yang menampilkan pentas yang berjudul “Di Depanku Ada Kamu”, Himatis ISI Surakarta, yang menampilkan pentas bejudul “ : ) : ”, Alya dan Tyara, yang menampilkan pentas yang berjudul “Sendiri”, Kang Ututh dari Gubug Seni Pantomim, yang menampilkan pentas yang berjudul “Boneka Kayu”, dan dari tuan rumah, yaitu Solo Mime Society, menampilkan pentas yang berjudul “Nyanyian Sepanjang Jalan”. Rasa berdebar dan gelak tawa terdengar pada setiap menit di Teater Arena Taman Budaya Jawa Tengah pada pukul 8 malam itu. Solo Mime Parade #2 dengan sukses membawa kurang lebih 300 untuk masuk ke dalam Teater Arena dan menyaksikan apa yang dipertunjukkan.  






  
# Pertunjukan dari Solo Mime Society yang berjudul
“Nyanyian Sepanjang Jalan”
 
Beberapa kesan dan pesan peserta yang mengikuti acara tersebut mengatakan bahwa proses mereka berlatih dalam rangka mengikuti “Solo Mime Parade #2” seperti melakukan pendekatan dengan gadis yang juara silat dan pandai merangkai bunga, menantang sekaligus indah, menarik dan seru, dan mereka berharap semoga di setiap tahunnya, Bengkel Mime Theatre kembali mengadakan acara ini. Seorang dari mereka mengatakan bahwa akan lebih baik untuk perkembangan seni pantomim di Surakarta apabila diagendakan pementasan pantomim yang lebih sering, serta mengadakan workshop, sehingga dapat menambah ilmu, keluarga, dan pengalaman berpantomim di Kota Solo.

# saya sendiri Beti Cahyani, Rizkiana Tiara, dan Chandra Meiriska yang menonton pertunjukan “Solo Mime Parade #2”