Minggu, 24 November 2013

Manfaat dari “Senyuman” Anda

oleh : Beti Cahyani
Tersenyum, sebuah hal yang lumrah di lakukan oleh semua orang, meski tidak semua orang suka tersenyum, apalagi tersenyum tulus. Tapi tahukah anda, bahwa senyum anda akan membawa manfaat bagi anda dan orang-orang di sekitar anda, so lets smile and check this out…
  •       Tersenyum dapat menjadi defens mechanism dari social slip up.
Senyum merupakan Pertahanan diri dari rasa malu. Ya, senyuman dapat berguna ketika anda sedang mencari-cari alasan dan malu. Bayangkan ketika anda sedang menyampaikan sebuah pendapat dalam diskusi, tapi ternyata pendapat itu tidak relevan atau “gak nyambung”, apa yang anda rasakan otomatis anda malu, mencari alasan dari kesalahan anda, tentu saja mau tidak mau anda harus melemparkan senyum ke para peserta diskusi, karena pada dasarnya Rasa malu dan senyuman berfungsi untuk keluar dari sebuah lingkungan sosial yang menekan (Keltner & Buswell, 1997). Senyum karena malu yang kadang disertai tawa kecil bermanfaat menyadarkan diri kita untuk melihat sebuah kesalahan. Tidak hanya itu, senyuman juga bermanfaat agar dimaafkan kesalahan yang kita lakukan tersebut.
  •   .    Tersenyum untuk menjaga perasaan orang lain.
Ketika kita tersenyum kepada orang lain, terkadang dapat di anggap  sebagai suatu ungkapan kesopanan dan menjaga perasaan buruk orang lain terhadap kita, terrsenyum juga dapat menjadi suatu sumbangan bagi orang lain, misalnya ketika teman kita mendapatkan hadiah, nilai praktikum yang baik, atau IPK yang memuaskan, tidak mungkin kan kita hanya diam membatu dengan mimik muka datar memperhatikan mereka yang sedang bahagia, apa yang akan mereka pikirkan ketika kita melakukan hal tersebut, pikiran buruk bagi kita lah yang ada pada mereka. Maka tidak ada salahnya kita tetap tersenyum atas kebahagiaan orang lain. Anda tidak mau kan di anggap sebagai orang yang tidak berperasaan ? maka tersenyumlah….
  •       Tersenyum saat menderita
Tersenyum adalah salah satu cara untuk mengurangi penderitaan yang disebabkan oleh situasi yang kurang memihak kepada kita. Para Psikolog menyebutnya facial feedback hypothesis hal tersebut berarti Memaksa diri untuk tersenyum ketika kita merasa tertekan, hal tersebut sedikit  berpengaruh untuk mengangkat suasana hati kita.
Tersenyum ketika suasana hati sedang tertekan, galau, kacau lebih berpengaruh pada diri kita sendiri, hal ini tidak begitu berpengaruh terhadap perubahan sikap orang lain terhadap kondisi yang sedang kita alami. Namun ketika seseorang telah mengetahui kondisi kita dan melihat kita tersenyum, maka senyum itu sendiri dapat menjadi “tipuan” bagi orang lain agar mereka beranggapan bahwa kita sedang baik-baik saja.
  •       Menyembunyikan sesuatu yang anda pikirkan
Senyum yang tulus tidak pernah berbohong. Senyum palsu melibatkan mulut saja, sedangkan senyum yang tulus ‘menyebar’ hingga mata. Ada senyum yang dapat kita gunakan untuk menyembunyikan apa yang sedang kita pikirkan saat kita berhadapan dengan orang lain, senyum yang kita gunakan ini adalah senyum palsu, mungkin agak sulit melakukannya namun jika ini demi kebaikan anda dan orang lain, mengapa tidak melakukannya ?, kita cukup berlatih tersenyum dengan membuat kedua mata kita sedikit melengkung berbinar. Selamat mencoba…
  •       Tersenyumlah maka dunia akan menyambut anda dengan senyuman.
Kita adalah mahkluk sosial, berinteraksi sesama, bertemu, bercakap-cakap, menukarkan pendapat, menanyakan kabar, meminta bantuan, menyapa, namun bagaimana jadinya jika semua hal tersebut anda lakukan tanpa anda bumbui dengan senyuman ? jangan harap dunia akan berpihak pada anda.
Salah satu kebahagiaan dalam berhubungan sosial adalah ketika kita tersenyum pada orang lain dan mereka tersenyum kembali kepada kita. Meskipun, tidak semua orang tersenyum kembali kepada kita. Namun Penelitian Hinsz dan Tomhave (1991) melihat berapa proporsi orang akan menanggapi sebuah senyuman. Hasilnya menunjukkan sekitar 50% orang membalas senyuman kepada orang lain. Maka Mari tersenyum….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar