Tersenyum,
sebuah hal yang lumrah di lakukan oleh semua orang, meski tidak semua orang
suka tersenyum, apalagi tersenyum tulus. Tapi tahukah anda, bahwa senyum anda
akan membawa manfaat bagi anda dan orang-orang di sekitar anda, so lets smile
and check this out…
- Tersenyum dapat menjadi defens mechanism dari social slip up.
Senyum merupakan Pertahanan diri dari
rasa malu. Ya, senyuman dapat berguna ketika anda sedang mencari-cari alasan
dan malu. Bayangkan ketika anda sedang menyampaikan sebuah pendapat dalam
diskusi, tapi ternyata pendapat itu tidak relevan atau “gak nyambung”, apa yang
anda rasakan otomatis anda malu, mencari alasan dari kesalahan anda, tentu saja
mau tidak mau anda harus melemparkan senyum ke para peserta diskusi, karena
pada dasarnya Rasa malu dan senyuman berfungsi untuk keluar dari sebuah
lingkungan sosial yang menekan (Keltner & Buswell, 1997). Senyum karena
malu yang kadang disertai tawa kecil bermanfaat menyadarkan diri kita untuk
melihat sebuah kesalahan. Tidak hanya itu, senyuman juga bermanfaat agar
dimaafkan kesalahan yang kita lakukan tersebut.
- . Tersenyum untuk menjaga perasaan orang lain.
Ketika kita
tersenyum kepada orang lain, terkadang dapat di anggap sebagai suatu ungkapan kesopanan dan menjaga
perasaan buruk orang lain terhadap kita, terrsenyum juga dapat menjadi suatu
sumbangan bagi orang lain, misalnya ketika teman kita mendapatkan hadiah, nilai
praktikum yang baik, atau IPK yang memuaskan, tidak mungkin kan kita hanya diam
membatu dengan mimik muka datar memperhatikan mereka yang sedang bahagia, apa
yang akan mereka pikirkan ketika kita melakukan hal tersebut, pikiran buruk
bagi kita lah yang ada pada mereka. Maka tidak ada salahnya kita tetap
tersenyum atas kebahagiaan orang lain. Anda tidak mau kan di anggap sebagai
orang yang tidak berperasaan ? maka tersenyumlah….
- Tersenyum saat menderita
Tersenyum adalah salah satu cara untuk
mengurangi penderitaan yang disebabkan oleh situasi yang kurang memihak kepada
kita. Para Psikolog menyebutnya facial feedback hypothesis hal tersebut
berarti Memaksa diri untuk tersenyum ketika kita merasa tertekan, hal tersebut
sedikit berpengaruh untuk mengangkat
suasana hati kita.
Tersenyum ketika suasana hati sedang
tertekan, galau, kacau lebih berpengaruh pada diri kita sendiri, hal ini tidak
begitu berpengaruh terhadap perubahan sikap orang lain terhadap kondisi yang
sedang kita alami. Namun ketika seseorang telah mengetahui kondisi kita dan
melihat kita tersenyum, maka senyum itu sendiri dapat menjadi “tipuan” bagi
orang lain agar mereka beranggapan bahwa kita sedang baik-baik saja.
- Menyembunyikan sesuatu yang anda pikirkan
Senyum yang tulus tidak pernah
berbohong. Senyum palsu melibatkan mulut saja, sedangkan senyum yang tulus
‘menyebar’ hingga mata. Ada senyum yang dapat kita gunakan untuk menyembunyikan
apa yang sedang kita pikirkan saat kita berhadapan dengan orang lain, senyum
yang kita gunakan ini adalah senyum palsu, mungkin agak sulit melakukannya
namun jika ini demi kebaikan anda dan orang lain, mengapa tidak melakukannya ?,
kita cukup berlatih tersenyum dengan membuat kedua mata kita sedikit melengkung
berbinar. Selamat mencoba…
- Tersenyumlah maka dunia akan menyambut anda dengan senyuman.
Kita adalah
mahkluk sosial, berinteraksi sesama, bertemu, bercakap-cakap, menukarkan
pendapat, menanyakan kabar, meminta bantuan, menyapa, namun bagaimana jadinya
jika semua hal tersebut anda lakukan tanpa anda bumbui dengan senyuman ? jangan
harap dunia akan berpihak pada anda.
Salah satu kebahagiaan dalam berhubungan
sosial adalah ketika kita tersenyum pada orang lain dan mereka tersenyum
kembali kepada kita. Meskipun, tidak semua orang tersenyum kembali kepada kita.
Namun Penelitian Hinsz dan Tomhave (1991) melihat berapa proporsi orang akan
menanggapi sebuah senyuman. Hasilnya menunjukkan sekitar 50% orang membalas
senyuman kepada orang lain. Maka Mari tersenyum….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar