Oleh : Beti Cahyani
Pemimpin…
suatu sebutan yang menarik, dia yang bertanggung jawab, dia si pengambil
keputusan, dia si model untuk bawahan, dia yang di contoh, semua tertuju pada
pemimpin, namun salahkah jika suatu saat si pemimpin itu melakukan suatu
kesalahan ?, hal yang wajar ketika setiap orang melakukan kesalahan, dan tidak
ada kata lain, jika memang benar adanya, membuat pengakuan itu hal yang memang
harus di lakukan, tapi salahkah jika pemimpin harus mau mengakui kesalahan yang
ia buat di depan para bawahannya ? Seseorang yang berani mengakui kesalahannya
pada dasarnya dapat mempengaruhi orang lain dalam memandangnya, lebihnya dapat
mendorong orang lain untuk lebih mempercayainya, jika di lihat dari sudut
pandang kita sebagai seorang bawahan, jika kita melihat atasan kita melakukan
suatu kesalahan, dan atasan kita dengan berani mengakui kesalahannya, tentunya
kita sangat menghargai usahanya untuk
tetap membuat kita tetap percaya padanya, selebihnya hal yang sebaiknya di
lakukan oleh seorang pemimpin saat melakukan suatu kesalahan adalah
- Pada dasarnya sifat pemberani harusnya sudah tertanam di jiwa masing-masing pemimpin, namun yang perlu di tekankan adalah, bagaimana pemimpin tersebut mengeksplor sifat pemberaninya tersebut ke suatu hal yang lebih kongkrit, misalnya bagaimana ia berani untuk bertanggung jawab terhadap kesalahannya.
- Jika di lihat, biasanya seorang pemimpin menjadi panutan oleh bawahannya, dan hal itu yang harus benar-benar di perhatikan oleh seorang pemimpin, dan tentunya apa saja keputusan, cara berperilaku, cara bertutur pun akan menjadi suatu coping oleh para bawahannya.
- Tidak ada gunannya, ketika seorang pemimpin berani meminta maaf, tapi hanya untuk mengundang simpati saja dari bawahan, hal yang penting adalah, selipkan ketulusan di dalam permintaan maaf tersebut.
- Jaga image ? mementingkan ego ? gengsi ? melakukan pembelaan ? buang jauh-jauh semua hal itu, karena itu adalah penghalang utama untuk berani mengakui kesalahan.
- Satu kata yang terlihat mudah untuk dilakukan , namun sulit untuk di pertahankan, apa lagi kalau bukan Komitmen, ya, memepertahankan kepercayaan bawahan itu yang harus dilakukan, dengan melakukan hal-hal, memberikan keputusan, dan lebih bertanggung jawab pada tim.
- Lebih baik tidak perlu minta maaf, jika permintaan maaf pemimpin itu hanya suatu kamuflase. Dengan kata lain, lakukan tindakan yang benar-benar menunjukkan bagaimana seorang pemimpin dapat memperbaiki, dan meningkatkan kerja tim agar lebih solid.
Sudah
siap mengakui kesalahan ? maka sambutlah suatu tim yang penuh dengan
kepercayaan, solid, dan inovatif, selamat mencoba ….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar